Thursday, March 28, 2013

Hari Ubi Nasional

Jangan salah baca ya, bukan Ibu tapi Ubi...hehehe

Ceritanya beberapa hari lalu suami saya ingin dibuatkan jajanan dari singkong. Jadi malam-malam pergilah kami ke supermarket untuk beli singkong kupas. Tak tanggung-tanggung, kami beli 2 bungkus singkong kupas yang beratnya mungkin hampir dua kiloan. Saya kemudian janji padanya untuk membuatkan dua macam jajanan kesukaannya itu besok. 

Tapi keesokan harinya saya sibuk menemaninya ke sana ke mari. Jam 11 siangan kami ke kantor Pajak untuk menyerahkan SPT tahunan, seperti biasanya rame dan antri. Tapi suami saya rupanya tak terlalu lama harus mengantri di sana. Saat penyerahan SPT pada petugaspun hanya sebentar sebab hanya perlu mengisi sedikit perubahan data saja. Setelah itu kami makan siang di dekat situ, sup ikan khas Bali dan ikan goreng, enak dan segar disantap di siang sepanas itu. Karena sudah waktu sholat Dhuhur, kami segera mencari masjid yang letaknya tak jauh dari sana. Lalu kami beranjak pergi menuju sebuah toko bahan kue dan peralatan membuat kue di pusat kota Denpasar yang lumayan macet di Senin yang terik itu. Suami saya membeli satu set nozzle untuk menghias kue di tempat kerjanya dan saya membeli dua buah loyang kecil untuk membuat cake. Selepas dari sana, kami segera menuju Tuban, ke tukang jahit langganan tempat kerja suami untuk memesan beberapa buah chef jacket warna hitam untuknya.
Kelar urusan memilih bahan dan mengukur, kami berencana untuk segera pulang. Rupanya suami yang mengambil jatah liburnya hari ini mendapat telpon dari kantornya. Ada urusan mendesak yang mengharuskannya datang ke kantor. Akhirnya kami tak jadi pulang dan segera menuju ke kantornya. Baru setelah selesai urusan di kantornya kami pulang ke rumah. 

Kami sampai di rumah sekitar jam 5 sore. Kepanasan dan lumayan capek. Malamnya kami makan di luar. Setelahnya kami bersantai di tempat tidur sambil nonton TV. Suami saya lalu meminta saya untuk menggorengkan singkong untuknya. Saya pribadi lebih suka merebusnya dulu dengan bumbu bawang putih dan garam yang diulek halus. Lebih empuk dan gurih saaat digoreng. Suami saya sih maunya langsung aja digoreng, kelamaan katanya. Tapi saya kekeuh merebusnya dulu hehehe...Alhasil malam itu kami tak jadi makan singkong goreng, tapi singkong rebus berbumbu..;)

Keesokan harinya, pagi-pagi kami sarapan singkong goreng yang empuk gurih ditemani teh tubruk. Sedaaap! Sore harinya setelah selesai menyiapkan bahan-bahan untuk makan malam, saya mulai mengolah sisa singkong kupas untuk membuat jajanan pesanan suami.

Yang pertama saya buat adalah Sawut. Gampang banget bikinnya. Tinggal parut singkong dengan mandoline menjadi parutan yang agak besar-besar. Saya agak malas mengeluarkan mandoline dari dalam kontainer peralatan-peralatan masak saya, jadinya saya menggunakan peeler. Hasilnya panjang-panjang dan pipih. Setelah itu tinggal menambahkan serutan gula merah sesuai selera, aduk rata, kemudian tinggal dikukus saja. Disajikan dengan kelapa parut. Oia, kelapa parutnya jangan lupa dikukus juga setelah dibumbui garam supaya lebih awet.

Sawut


Setelah selesai mengolah sawut, saya kemudian mulai memarut singkong untuk membuat Sentiling. Hanya saja pekerjaan saya agak tertunda sebab saya lupa membeli santan dan pisang sebagai pelengkap bahan-bahan. Warung tetangga juga tutup, sebab tetangga saya yang mayoritas beragama Hindu sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri menyambut hari raya Galungan. Alhasil saya meminta suami untuk membelikannya sepulang ia kerja nanti. Untungnya, penjual pisang masih buka jadilah saya membuat Sentiling Isi Pisang.

Sentiling Isi Pisang

Sentiling Isi Pisang

Bahannya :

5 buah Pisang Kepok, Kukus, dinginkan
500 gr Singkong, parut halus
100 gr Gula Pasir
100 gr Santan Kental (Saya pakai Santan Kara), campur dengan 50 ml air
1/4 sdt Garam
Pewarna Makanan Hijau & Merah

Caranya :

Campur parutan singkong dengan gula, garam, santan serta air, aduk rata. Bagi adonan menjadi dua. Masing-masing beri pewarna merah dan hijau.
Olesi loyang dengan sedikit minyak goreng. Tuang adonan hijau di dasar loyang, ratakan. Letakkan pisang kukus yang telah dibagi dua memanjang di atasnya sehingga menutupi permukaan adonan hijau. Tuang adonan merah di atas pisang kukus, ratakan.
Kukus di dandang yang sudah dipanaskan terlebih dahulu selama kurang lebih 25 menit. Setelah matang, dinginkan. Sajikan dengan parutan kelapa.

Alhamdulillah, suami saya suka. Dia memang benar-benar anak singkong hahaha...

Selamat Hari Ubi Nasional, Anak Singkongku...xx

Sunday, March 10, 2013

Beta Rindu Pulang, Sio Mama..

SangatInginPulang. SangatInginNangis. SangatInginMama!


I wanna go home...