Ini
memang baru awal minggu, tapi nggak ada salahnya kan merencanakan mau ke mana liburan akhir
minggu ini bersama keluarga atau sahabat.
Kalau
kebutulan anda berencana ke Bali , cobalah
sekali-kali menginap di Sanur. Tak seperti Kuta, kawasan Sanur lebih tenang dan
tak terlalu hiruk-pikuk. Sangat cocok bagi anda yang menginginkan suasana
relaks dan santai. Apa saja sih yang bisa kita nikmati selagi di Sanur?
Banyaaak….tapi salah satunya yang murah-meriah adalah menyusuri pantainya yang
cantik sambil jalan santai atau bersepeda di pagi yang tenang.
Biasanya
Sabtu atau Minggu pagi sehabis sholat subuh, saya dan suami langsung siap-siap
dengan pakaian dan sepatu olahraga, berbekal minuman di botol, handuk kecil dan
kacamata hitam, kami meluncur dengan motor ke Sanur. Kami lebih nyaman pergi
pada Sabtu pagi, sebab Minggu pagi pantai Sanur lumayan ramai dikunjungi warga.
Biasanya kami memilih untuk parkir di kawasan pantai Segara, salah satu pantai
di Sanur yang mudah sekali diakses dari jalan Danau Tamblingan, jalan utama di
kawasan Sanur.
Sunrise di Sanur |
Di
pinggiran pantai Sanur ini tersedia jalur sepeda dan jogging yang bagus
berpaving sepanjang kurang lebih 5 kilometer. Jadi setelah parkir motor,
biasanya saya dan suami langsung menyusuri jalur tersebut ke arah selatan. Kenapa
kami berangkat pagi-pagi sekali saat langit masih gelap, karena kami tidak
ingin melewatkan matahari terbit dari sini. Ya, pantai di kawasan Sanur memang
tempatnya menikmati matahari terbit yang cantik di saat langit cerah. Nggak
rugi deh berangkat subuh-subuh ke Sanur. Jangan lupa bawa kamera atau telepon
genggam ya untuk mengabadikannya.
Jogging track |
Setelah
puas menikmati matahari terbit dan mengabadikannya, yuk lanjutkan lagi jalan
kaki menyusuri pinggir pantai melewati berderet-deret hotel dan restoran. Kalau
capek silakan menuju bale-bale yang dibangun menjorok ke laut lalu
duduk-duduklah menikmati semilir angin pantai yang sejuk.
Di
beberapa bagian pantai terdapat perahu-perahu jukung berwarna-warni yang indah.
Beberapa orang sibuk mempersiapkan diri untuk memulai trip diving ke Nusa
Lembongan dengan speedboat.
Jukung warna-warni |
Biasanya
kami berdua berjalan selama kurang lebih 45 menit sebelum akhirnya berbalik
arah lagi menuju pantai Segara tempat kami datang. Sepanjang jalan, kami bisa mencium
wangi kopi dan harumnya roti karena saat itu biasanya hotel-hotel di sepanjang
jalur sepeda ini sedang menghidangkan sarapan bagi para tamunya. Dan rata-rata
restoran mereka memang menghadap pantai, jadi para tamu hotel sarapan sambil
menikmati indahnya pantai di pagi hari.
Karena
berangkat sehabis subuh tentunya kami belum sarapan tadi dari rumah. Jangan
takut kelaparan, ada mini market terkenal yang lumayan lengkap kok di sini.
Jadi bisa beli jajanan atau roti serta minuman di sana dan menikmatinya sambil duduk-duduk di
depan toko. Dan ada banyak penjaja
makanan lainnya, ada yang menjual jajanan pasar, nasi bungkus, camilan gorengan
bersaus hingga jagung bakar. Tapi kalau mau mencicipi makanan yang khas di
Sanur ya ke warung nasi campur Men Weti tempatnya.
Nasi Campur Men Weti |
Warung
Men Weti terletak di jalan Segara Ayu, tak jauh dari tempat kami parkir motor. Warungnya
sederhana dan kecil saja. Kami tiba di sana
sekitar jam 8 pagi, bisa dipastikan kalau warung ini ramai oleh pembeli yang
antri. Jangan khawatir sambil menunggu pesanan biasanya kita ditawari minum
kok.
Nasi
campur Men Weti berisi nasi putih dengan lauk yang bisa kita pilih. Ada jukut urap (sayur urap a la Bali dengan parutan kelapa
bakar), telur dengan sambal tomat pedas, sate lilit (sate ikan yang dililit
pada bilah bambu atau tebu), ayam betutu, tuna pedas dengan bumbu khas Bali serta kerupuk kulit ayam yang renyah. Tak
ketinggalan sambal matah tentunya. Hati-hati kalau anda kurang suka pedas,
soalnya sambal di sini lumayan pedas racikannya.
Sepiring
nasi campur yang sedap dan bikin berkeringat. Tak perlu bayar mahal untuk makan
enak di sini, hanya berkisar 15 ribu rupiah sudah kenyang dan puas.
Selamat
merencanakan akhir pekan ya.
Salam.
No comments:
Post a Comment