Tuesday, December 11, 2012

Happy Birthday, Darling..


Hari ini suami saya tercinta ulang tahun. Dini hari tepat pukul 00.00 Wita, saya memberinya surprise dengan memberinya sepotong Mud Cake berlilin biru J. Mud Cake-nya saya beli siang kemarin di sebuah Café Resto di sekitar Canggu, Bali Buddha namanya. Café Resto ini salah satu langganan kami sejak kami tinggal di Ubud dulu. Café Resto pertama mereka memang ada di Ubud, di depan Kantor Pos Ubud. Cake dan bread-nya enak-enak, mereka juga menjual berbagai bahan makanan mentah organik dan makanan serta minuman sehat lainnya. Kalau sedang berada di seputaran Ubud atau Canggu silakan mampir ke sana. Oh iya, mereka juga membuka cabang satu lagi di Uluwatu kalau saya tak salah ingat. Favorite saya di sana antara lain adalah Yogurt Scone, Parmesan Samosa, Pumpkin Bread dan Mud Cake! Yummy..
Happy B'day!!..Tiup lilinnya..tiup lilinnya....eh ternyata
Mud Cakenya nggak keliatan di  sini hehehe...
Eh tapi topik hari ini kan tentang ultah suami ya..hehehe…baiklah..kita lanjut. Nah surprise saya semalam lumayan berhasil, sebab suami saya ternyata tak ingat kalau dia sedang berulang tahun. Faktor U juga kali ya..hahaha.. jadi prosesi tiup lilin biru yang apinya gede banget itu berjalan sukseslah. Tapi habis itu si Mud Cake masuk kulkas lagi karena kami baru saja selesai makan malam tak sampai sejam sebelumnya. Ya, kami berdua memang biasa makan malam di atas jam 10 malam, sepulang suami dari kerja. Kecuali saat suami sedang libur, biasanya saat akhir pekan. Jadi kami makan buah naga merah sebagai gantinya sambil menonton film Resident Evil 5 dari laptopnya.

Pagi-pagi, handphone suami sudah ramai berdering. Ucapan selamat dari ibu, kakak, adik dan keponakan meramaikan pagi yang sedikit mendung. Tak lama setelah deringan telpon reda, ia mengeluh lapar. Jadilah si Mud Cake keluar kulkas lagi dan langsung kami nikmati berdua di atas tempat tidur. Enaaaaak..
Selepas itu saya langsung ke dapur untuk masak. Dari kemarin saya memang berencana untuk masak nasi kuning. Sebenarnya saya jarang sekali masak untuk special occasion seperti ulang tahun. Biasanya kalau bukan ibu saya yang masak, kami makan di luar untuk merayakannya. Tapi kali ini karena suami tak bisa libur karena kesibukannya kerja, jadilah saya memutuskan untuk masak. Karena kami hanya berdua, saya pun tak mau masak yang terlalu ribet apalagi berlebihan.

Sebagai peneman nasi kuning, saya membuat ayam goreng bumbu kuning tapi saya bubuhi kecap sedikit suapaya ada sedikit rasa manisnya. Saya juga membuat kering tempe dengan kacang. Yang terakhir telur dadar dan potongan timun. Ayam goreng sudah saya ungkep dari kemarin sore. Malamnya saya buat kering tempe dan langsung menyimpannya ke dalam wadah tertutup setelah dingin.  Jadi pagi ini setelah nasi matang, saya tinggal menggoreng ayam dan mendadar telur saja. Simpel.
Nasi Kuningnya :)..si ayam ngumpet di belakang hahaha..
Nah, untuk nasi kuningnya, saya memang sengaja tak membuat seperti nasi kuning kuning pada umumnya yang menggunakan santan. Saya membuat nasi kuning versi sehat J. Resepnya saya adopsi dari buku karangan Pak Wied Harry Apriadji, seorang pakar gizi dan kuliner sehat alami yang berjudul ‘Menu Sehat Alami 30 Hari’. Kenapa tanpa santan? sebab minggu lalu suami saya baru saja tes darah di laboratorium sebuah rumah sakit dan hasilnya tingkat kolesterol dan trigliseridanya dia atas ambang normal. Makanya saya berusaha memasak makanan yang tak terlalu berlemak baginya.
Ini dia buku panduan memasak saya kali ini ;)

Bumbu nasi kuning ini terdiri dari bawang putih cincang, serai cincang, daun jeruk cincang dan jahe yang diiris seperti korek api. Sebagai pelengkap rasa ditambahkan garam, gula dan merica. Selain tanpa santan, nasi kuning kreasi Pak Wied ini juga pada saat hendak dihidangkan ditambahkan sayuran beku dan tahu goreng kemudian diaduk lalu siap dihidangkan. Sedap!
Oh iya, karena tak punya cetakan tumpeng, saya akhirnya pakai plastik piping bag untuk cetakannya, walaupun bentuk piping bag bukan segitiga sama sisi, yang penting bisa berdiri dengan sukses hehehe...

Tapi yang terpenting dari ulang tahun bukan makanan atau perayaannya, yang terpenting adalah doa-doa yang dipanjatkan untuknya.
Selamat panjang umur, darling…
Semoga umur yang terlewat manfaat, umur yang tersisa barokah. Semoga menjadi imam yang lebih baik lagi, diberkahi kesehatan dan dimudahkan mendapat rejeki yang baik dan  halal, aamiin ya rabbal ‘alamin.

Hugs & Kisses from me.

No comments:

Post a Comment