Sepeninggal mbak Donna, kami tak
segera pulang. Walau libur suami saya tak lupa mengecek pekerjaannya sebentar
dan berbincang dengan beberapa staffnya. Karena sudah masuk waktu Ashar, kami
kemudian menunaikan sholat Ashar di tempat kerja suami. Kira-kira setengah jam setelah
berpisah, mbak Donna menghubungi saya lewat bbm, mengabarkan bahwa mas Feby
mengajak kami berdua untuk makan malam di sebuah restoran di kawasan Tanjung
Benoa, Nusadua. Kami sepakat untuk bertemu di sana sekitar pukul 7 malam.
Karena tanggung untuk pulang ke
rumah, saya dan suami akhirnya sepakat untuk pijat saja di spa langganan kami.
Lumayanlah, sejam pijat cukup membuat segar lagi rasanya. Suami saya sangat
membutuhkannya setelah hampir sebulan tak libur karena kesibukan pekerjaannya.
Segera kami meluncur ke Sunset Road. Sampai di spa langganan saya melihat
parkiran dipenuhi banyak kendaraan, wah cukup ramai ternyata sore ini dan benar
saja, setelah mendatangi konter penerima tamu, kami rupanya baru dapat tempat
pada jam 6.30. Untungnya di sepanjang jalan yang sama, terdapat berderet-deret
spa yang bisa kami pilih sebagai alternatif. Kami akhirnya menuju spa yang
letaknya persis di sebelah spa langganan. Alhamdulilah walaupun cukup ramai
situasi saat itu kami masih kebagian tempat. Sepuluh menit kemudian, terapis
kami mempersilakan kami mengikuti mereka ke bagian belakang untuk memulai
treatment. Sejam terasa sangat cepat sebab biasanya kami memilih pijat yang
berdurasi 2 jam. Setelah selesai pijat kami segera mandi membersihkan sisa-sisa
minyak pijat yang melekat di badan. Efek pijat dan mandi rupanya sangat cepat
terasa, badan terasa ringan dan tenaga terasa pulih kembali. Merasa bugar lagi,
kami berdua segera meluncur lagi ke tempat janjian kami di Tanjung Benoa.
Tak sampai setengah jam kami
telah tiba di Laota. Restoran yang tak terlalu besar ini hanya terisi 3 meja
dengan tamu yang sedang makan. Sisanya masih kosong. Kami memilih untuk duduk
di meja pojok dekat kasir. Karena mbak Donna dan mas Feby belum tiba, kami
memilih untuk memesan minuman lebih dahulu. Saya dan suami kompak memesan teh Oolong. Tadinya kami pikir teh
ini disajikan dalam cangkir atau gelas, rupanya disajikan dalam teko keramik
yang lumayan besar ukurannya. Dan kami masing-masing memesan 1 teko..kebayang
nanti harus menghabiskannya hehehe.
Teh Oolong |
Bawaan kalau habis pijat memang
suka lapar ya ternyata. Sambil menunggu mas Feby dan mbak Donna, suami saya
lalu memesan 2 buah cakwe untuk mengganjal perut sementara. Cakwenya enak,
renyah dan tidak terlalu asin. Kami berdua menikmati cakwe renyah ini sambil
berbincang santai dan menonton TV yang tersedia di restoran. Tak lama kemudian,
mas Feby dan mbak Donna tiba di restoran. Rupanya mas Feby mengundang pula
staf-stafnya yang bertugas bersamanya selama di sini. Kami lalu pindah ke meja
panjang yang telah dipesan untuk rombongan kami. Sementara itu, tamu-tamu lain
mulai berdatangan dan restoran ini semarak dengan suara percakapan dari
meja-meja tamu yang terisi.
Si Cakwe yang renyah |
Terakhir kami berdua makan di
Laota kira-kira setahun yang lalu. Entah kenapa waktu terakhir kali makan di
sana kami sepakat buburnya tidak seenak biasa makanya kami lama tak ke sana. Oh
iya, kami makan terakhir bukan di Laota Tanjung Benoa tapi di Laota yang di
Tuban. Restoran yang selalu ramai ini buka 24 jam.
Saatnya memesan makanan…saya dan
suami sepakat memesan semangkok Bubur Seafood kesukaan kami dan Udang Goreng
Mayonaisse. Semangkok bubur cukuplah untuk kami bagi berdua. Suami saya juga
memesan Telur Pitan, telur yang berwarna hitam tapi bening dan berasa asin,
yang enak sekali apabila dimakan bersama bubur.
Bubur Seafood yang seafoodnya tenggelam dalam bubur :D |
Sambal Cocolnya |
Telur Pitan |
Udang Goreng Mayo |
Yang lain memesan berbagai macam
bubur yang ada di menu. Ada Bubur Pelangi, Bubur Kepiting, Bubur Daging Iris,
Bubur Belut. Kami saling berbagi untuk saling mencicipi makanan yang kami
pesan. Ada juga yang memesan hidangan Ikan Goreng, Ikan Kukus juga Belut Bumbu
Bawang Putih yang menurut kami terlalu dominan rasa bawang putihnya. Daaaan, Teh
Oolong kami juga akhirnya habis diminum ramai-ramai..hehehe..
Bubur Kepiting |
Malam yang seru.. nice people,
good conversation, good food…Alhamdulillah. Tak terasa sudah jam 9 malam.
Saking asyiknya makan dan ngobrol kami bahkan tak sadar kalau tadi sempat hujan
cukup deras di luar. Untungnya hanya sebentar.
Saatnya pulang. Kami berpamitan
dan mengucapkan terima kasih pada Mas Feby dan mbak Donna dan berjanji akan
bertemu lagi pada kunjungan mereka berikutnya bulan depan.
Home sweet home, we’re coming to
you….
~The End~
~The End~
No comments:
Post a Comment